KATERCIKO.COM, Pamitran, – Tanpa terasa, karya Tuhan Yesus terus menyertai Gereja Kristen Indonesia (GKI) hingga kini, memasuki usia 36 tahun sinode GKI. Dengan lebih dari 217 gereja dewasa tersebar di seluruh Indonesia serta ratusan gereja belum dewasa (bajem), bahkan telah hadir di Belanda, semua ini berkat pertolongan Tuhan Yesus yang tak pernah berhenti.
Perayaan HUT Sinode GKI yang ke-36 tahun ini mengangkat tema **”Gereja yang Menghidupi Dunia”**, yang menjadi refleksi bagi setiap anggota GKI untuk melihat kembali peran mereka di tengah masyarakat. “Apakah kehadiran GKI, termasuk GKI Pamitran, dapat dirasakan dampaknya oleh lingkungan sekitar, atau justru sebaliknya?” demikian yang disampaikan oleh Pdt. Priscelia Damayanti dari GKI Kwitang, yang memimpin ibadah perayaan pagi ini.
Dalam kotbahnya, Pdt. Priscelia menekankan bahwa GKI harus mampu mengembangkan diri sehingga menjadi berkat tidak hanya bagi jemaat, tetapi juga bagi lingkungan sekitar. “GKI harus memiliki manfaat nyata bagi lingkungannya, meskipun belum sepenuhnya diterima oleh warga sekitar. Kita tetap harus menabur kasih kepada sesama,” ujarnya.
Melanjutkan pesannya, Pdt. Priscelia mengambil teladan dari Yosua, yang mengingatkan bangsa Israel untuk memilih, apakah mereka akan mengikut Tuhan atau illah-ilah lain. Refleksi ini penting bagi GKI untuk melihat apakah program-program yang dilaksanakan hanya untuk kepentingan sendiri atau telah benar-benar membawa dampak positif bagi jemaat dan lingkungan.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas dalam pelayanan. “Jangan sampai ibadah kita bersifat komersil dan hanya untuk memperkaya diri sendiri. Kita harus berhati-hati agar persembahan dan kegiatan gereja tidak disalahgunakan sehingga merugikan jemaat serta tidak berdampak positif bagi sekeliling gereja,” tegasnya.
Di usia ke-36 ini, GKI diajak untuk terus menjadi perpanjangan tangan Tuhan di dunia. Menghadirkan kehidupan di tengah keluarga, pekerjaan, lingkungan, dan pelayanan, serta membuka diri untuk menebarkan kasih bagi dunia.
Marilah kita terus mengandalkan Tuhan Yesus sebagai benteng dalam melayani sesama, menghadirkan kasih, dan menjadi berkat di dunia ini.