Teruslah Berbuat Baik meski Tak Dihargai, Kita Hidup Bukan untuk Dinilai Orang Lain

Bandung – Pernahkah kamu merasa kesal ketika niat baikmu malah disambut buruk oleh orang lain? Pernah merasa sedih saat kebaikanmu tak dihargai sama sekali? Ya, hidup kadang berjalan tak sesuai dengan harapan. Ada realitas yang harus kita terima meski itu pahit.

Tidak semua niat baik kita akan disambut dengan baik oleh orang lain. Tak semua kebaikan kita akan dibalas dengan kebaikan yang sama. Bahkan senyuman kita bisa jadi dibalas dengan tatapan sinis. Namun, berbuat baik tak harus selalu dikaitkan dengan penilaian orang lain.

Tetaplah Berbuat Baik karena Kamu Orang Baik

“Treat everyone with politeness and kindness, not because they are nice, but because you are.”― Roy T. Bennett, The Light in the Heart

Berbuat baiklah karena semata-mata kamu memang orang baik. Tak harus menunggu balasan kebaikan yang sama. Tak perlu mengharapkan pujian atau balasan besar. Kita berbuat baik karena kita memang ingin menebarkan kebaikan. Bukan untuk mendapatkan pujian atau balasan kebaikan yang sama.

Berbuat Baik adalah Sebuah Laku Hidup yang Bisa Menghadirkan Ketenangan

“If you have kindness in your heart, you offer acts of kindness to touch the hearts of others wherever you go—whether they are random or planned. Kindness becomes a way of life.”― Roy Bennett

Kita hidup di dunia ini hanya sementara. Karena sifatnya yang sementara itu, maka kita pun perlu memilih laku hidup yang tepat. Salah satunya adalah dengan berbuat baik di situasi apa pun, kapan pun, dan di mana pun. Berbuat baik bisa mendatangkan ketenangan dan kenyamanan untuk hidupmu sendiri. Tak perlu mencemaskan atau mengkhawatirkan penilaian orang lain, sebab tidak semua orang perlu paham akan situasimu.

Bergantung pada Balasan Orang Lain Itu Melelahkan

Each time a person passes by you and you say ‘hello’, imagine that person turning into a candle. The more positivity, love and light you reflect, the more light is mirrored your way. Sharing beautiful hellos is the quickest way to earn spiritual brownie points. You should start seeing hellos as small declarations of faith. Every time you say hello to a stranger, your heart acknowledges over and over again that we are all family.”― Suzy Kassem, Rise Up and Salute the Sun: The Writings of Suzy Kassem

Kita tak pernah bisa mengatur penilaian atau balasan orang lain terhadap perbuatan kita. Sungguhlah melelahkan jika kita terus bergantung pada penilaian orang lain atas hal-hal yang kita lakukan. Daripada terus merepotkan diri sendiri dengan hal itu, ada baiknya kita niat melakukan suatu kebaikan atas nama kebaikan itu sendiri. Kita melakukan kebaikan karena memang itu hal yang benar untuk dilakukan.

Terus Berbuat Baik Bisa Mendatangkan Lebih Banyak Kebahagiaan

“Kindness trumps everything. Kind people are magnets for all of the good things in life.”― Tom Giaquinto, Be A Good Human

Kita berbuat baik, kita pun  bahagia. Mungkin ini bisa jadi semacam mantra untuk diri kita sendiri. Terus berbuat baik bisa mendatangkan kebahagiaan dan kepuasan batin. Tak perlu memusingkan balasan atau penilaian orang lain terhadap kita. Cukup kita lakukan hal-hal yang bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya, lalu biarkan semesta bekerja dengan caranya sendiri untuk menghadirkan lebih banyak anugerah di sekitar kita.

“Being nice merely to be liked in return nullifies the point.”― Criss Jami, Killosophy

Tetaplah berbuat baik di mana pun kita berada. Mungkin kita belum menjadi orang yang benar-benar baik, tapi setidaknya dengan melakukan suatu kebaikan kita bisa membuat hidup kita lebih berarti dan bermakna.

Semoga kita semua bisa senantiasa menjaga niat baik kita dalam melakukan segala hal, ya. Terima kasih juga untuk dirimu yang sudah melakukan yang terbaik hingga saat ini.

#by.aguseot

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *